Minggu, 13 September 2009

SOEKARNO

Posted by haniyah, jkt/14/09/09

Soekarno lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Ia dilahirkan dengan nama Koesno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru di Surabaya yang merupakan keturunan Kesultanan Kediri. Ibunya bernama Ida Ayo Nyoman berasal dari kasta Brahmana, Buleleng, Bali.



A. Pendidikan dan Pergerakan Soekarno

Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya di Tulungagung, Jawa Timur. Pada usia 14 tahun, seorang kawan bapaknya yang bernama Oemar Said Tjokroaminoto mengajak Soekarno tinggal di Surabaya dan disekolahkan ke Hoogere Burger School (H.B.S.) di sana sambil mengaji di tempat Tjokroaminoto. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu. Soekarno kemudian bergabung dengan organisasi Jong Java (Pemuda Jawa).

Tamat H.B.S. tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung, dan tamat pada tahun 1925. Saat di Bandung, Soekarno berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.

Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927. Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkannya ditangkap Belanda pada bulan Desember 1929, dan memunculkan pledoinya yang fenomenal: Indonesia Menggugat, hingga dibebaskan kembali pada tanggal 31 Desember 1931.

Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno kembali ditangkap pada bulan Agustus 1933, dan diasingkan ke Flores. Di sini, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional. Namun semangatnya tetap membara seperti tersirat dalam setiap suratnya kepada seorang Guru Persatuan Islam bernama Ahmad Hassan.

Pada tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi Bengkulu.

Soekarno baru kembali bebas pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.

Tahun 1942, tentara pendudukan Belanda di Indonesia menyerah pada Jepang. Penindasan yang dilakukan tentara pendudukan selama tiga tahun jauh lebih kejam. Di balik itu, Jepang sendiri sudah mengimingi kemerdekaan bagi
Indonesia.Penyerahan diri Jepang setelah dua kota utamanya, Nagasaki dan Hiroshima, dibom atom oleh tentara Sekutu, tanggal 6 Agustus 1945, membuka cakrawala baru bagi para pejuang Indonesia. Mereka, tidak perlu menunggu, tetapi merebut kemerdekaan dari Jepang.

Soekarno bersama tokoh-tokoh nasional mulai mempersiapkan diri menjelang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI,Panitia Kecil yang terdiri dari delapan orang (resmi), Panitia Kecil yang terdiri dari sembilan orang/Panitia Sembilan (yang menghasilkan Piagam Jakarta) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI, Soekarno-Hatta mendirikan Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Soekarno menetapkan moment tepat untuk kemerdekaan Republik Indonesia yakni dipilihnya tanggal 17 Agustus 1945 saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, bulan suci kaum muslim yang diyakini merupakan bulan turunnya wahyu pertama kaum muslimin kepada Nabi Muhammad SAW yakni Al Qur-an. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

B. Pernikahan Soekarno
1) Pada tahun 1921 Soekarno menikahi Siti Oetari di Surabaya, lalu berpisah di tahun 1923 (tidak melahirkan seorang anak).
2) Pada tahun 1923, semasa kuliah di Bandung, ia menikah dengan Inggrid Ganarsih (tidak melahirkan seorang anak).
3) Pada tahun 1943, saat dibuang ke Bengkulu oleh Belanda, ia menikah dengan Fatmawati dan mempunyai lima orang anak, yaitu : Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rahmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputri.
4) Pada tahun 1952, ia menikah dengan Hartini dan mempunyai 2 orang anak, yaitu : Taufan (meninggal tahun 1981) dan Bayu.
5) Pada tahun 1962, ia menikah dengan Ratna Sari Dewi Soekarno dan mempunyai seorang putri bernama Kartika.
6) Pada tahun 1963, ia menikah dengan Haryati dan mempunyai seorang putri bernama Ayu.
7) Pada tahun 1964, ia menikah dengan Yurike Sanger (tidak melahirkan seorang anak).
8) Ia menikah lagi dengan Kartini Manoppo (tidak diketahui tahunnya) dan mempunyai seorang putra bernama Totok.
9) Pada tahun 1966, ia menikah dengan Heldy Djafar (tidak melahirkan seorang anak).

Sumber :
1. Majalah Tokoh Indonesia, edisi 24.
2. Wikipedia, Ensiklopedia Bebas.
3. Ensiklopedi Tokoh Indonesia


>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

email