Jumat, 29 Januari 2010

Kisah Seribu Satu Malam

Kisah Seribu Satu Malam, Mizan, 1996.

Selama lebih dari tiga abad, Kisah Seribu Satu Malam, telah memikat imajinasi pembacanya. Mereka merasa senang sekali dengan suatu dunia yang di dalamnya kehidupan sehari-hari menjadi memesonakan - suatu dunia yang merupakan gabungan yang menyenangkan dan menyentuh hati antara kegemilangan yang semarak, penderitaan yang mengharukan, keindahan yang mencekam, dan humor yang bersahaja. Kisah-kisah itu dipenggal-penggal menjadi bermalam-malam, suatu pembagian yang , meskipun tidak mengikuti suatu pola tertentu, terus-menerus membuat pembacanya merasa tegang, dan membuat setiap adegan menjadi semakin dekat dengan kenyataan.

Diterjemahkan oleh Husain Haddawy, berdasarkan naskah Syiria, Abad ke-empat belas yang disunting oleh Muhsin Mahdi.

Terjemahan Haddawy merupakan sumbangan pertama yang serius dalam bahasa Inggris dalam kurun lebih dari satu abad. Tidak seperti penerjemah-penerjemah sebelumnya, dari tangan pertama, dia mendapatkan pemahaman akan seni mendongeng Timur Tengah. Sebagai hasilnya, kisah-kisah dalam Seribu Satu Malam berkembang segar dan hidup.

Husain Haddawy adalah profesor bahasa Inggris di university of Nevada di Reno, dan telah berdiam di Amerika Serikat dan Timur Tengah. Sedangkan Muhsin Mahdi adalah profesor bahasa Arab di Harvard University.
READ MORE - Kisah Seribu Satu Malam >

Kamis, 28 Januari 2010

Cara Belajar Anak Usia 6-8 Tahun

Cara Belajar Anak Usia 6-8 Tahun

Perkembangan emosi anak usia 6-8 tahun antara lain anak telah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol emosi, sudah mampu berpisah dengan orang tua dan telah mulai belajar tentang benar dan salah. Untuk perkembangan kecerdasannya anak usia kelas awal SD ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu.

Piaget (1950) mengatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya (teori perkembangan kognitif). Menurutnya, setiap anak memiliki struktur kognitif yang disebut schemata yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap objek yang ada dalam lingkungannya. Pemahaman tentang objek tersebut berlangsung melalui proses asimilasi (menghubungkan objek dengan konsep yang sudah ada dalam pikiran) dan akomodasi (proses memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan objek). Kedua proses tersebut jika berlangsung terus menerus akan membuat pengetahuan lama dan pengetahuan baru menjadi seimbang. Dengan cara seperti itu secara bertahap anak dapat membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan hal tersebut, maka perilaku belajar anak sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek dari dalam dirinya dan lingkungannya. Kedua hal tersebut tidak mungkin dipisahkan karena memang proses belajar terjadi dalam konteks interaksi diri anak dengan lingkungannya.

Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret. Pada rentang usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut:
(1) Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak,
(2) Mulai berpikir secara operasional,
(3) Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, (4) Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, dan
(5) Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat.

Memperhatikan tahapan perkembangan berpikir tersebut, kecenderungan belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu:

1. Konkrit
Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.

2. Integratif
Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.

3. Hierarkis
Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diperhatikan mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta kedalaman materi .
READ MORE - Cara Belajar Anak Usia 6-8 Tahun >

Minggu, 24 Januari 2010

Materi Qaidah (القاعدة) B. Arab MA :

Materi Qaidah (القاعدة) Bahasa Arab Madrasah Aliyah :

كلمات الاسم والفعل والحرف
الاسم المذكر والمؤنث
الاسم المفرد والجمع
النكرة وأنواع المعرفة (المعرف بأن والضمائر والموصول)
الفعل الماضي والفعل المضارع والمصدر
بعض حروف الجر ومعانيها الكثيرة الورود
المبتدأ والخبر (المفرد وشبه الجملة والجملة الفعلية)
الخبر المقدم
أن والفعل
الفاعل والمفعول به
النعت والعطف بالواو
الإضافة
المزيد بحرف واحد
المزيد بحرفين وبثلاثة أحرف
فعل الأمر
اسم الفاعل والمفعول
كان، يكون، ليس، وأثرها في معنى الجملة
مرفوعات الأسماء : المبتدأ والخبر والفاعل والمعطوف على المرفوع
منصوبات الأسماء : المفعول به واسم إن وخبر كان والمعطوف على المنصوب
مجرورات الأسماء : بحروف الجر والإضافة والنعت على المجرور
نصب المضارع بأن ولن ولام التعليل
جزم المضارع بلم ولا الناهية
الفعل المبني للمجهول ونائب الفاعل
الأعداد : المركب والمعطوف والمائة والألف
READ MORE - Materi Qaidah (القاعدة) B. Arab MA : >

Daya Tangkap

Materi Motivasi Belajar pada siswa belajar membaca Al-Qur'an, Tingkat SMP & SMU.
Writted by : haniyah@jkt2010.

DAYA TANGKAP
Daya tangkap setiap anak berbeda-beda, sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya masing-masing.
Misalnya :
Rio suka matematika, Ani tidak suka matematika
Maka :
- Rio mampu memahami rumus-rumus matematika dengan baik.
- Ani kurang mampu memahami rumus-rumus matematika.
Jadi :
Daya tangkap Rio dalam pelajaran matematika lebih baik daripada Ani. Dan daya tangkap Ani dalam pelajaran matematika lebih buruk daripada Rio.

Hasil Evaluasi Daya Tangkap Mira & Uffi dalam Pemahaman Materi MENGAJI :
Mira tertarik belajar Al-Qur’an, Uffi tidak tertarik belajar Al-Qur’an
Maka :
- Mira mampu memahami materi Al-qur’an
- Uffi kurang mampu memahami materi Al-qur’an
Jadi :
Daya tangkap Mira dalam materi Al-Qur’an lebih baik daripada Uffi.
READ MORE - Daya Tangkap >

Ilmu Tajwid & Macam-macamnya

A. Pengertian Ilmu Tajwid
Menurut bahasa Tajwid artinya membaguskan atau membaikkan. Menurut istilah Ilmu Tajwid ialah ilmu yang menerangkan tentang aturan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Tujuan mempelajari Ilmu Tajwid ialah untuk mengetahui cara-cara membaca Al-Qur’an dengan baik, benar, fasih dan tertib agar lidah terjaga dari kesalahan dan kekeliruan sewaktu membaca Al-Qur’an.

B. Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah, artinya harus ada di antara ummat islam yang mengerti dan memahami ilmu tajwid. Jadi apabila dalam satu daerah atau kampung tidak ada seorang yang pandai ilmu tajwid, maka seluruh ummat Islam yang bertempat tinggal di daerah atau lampung itu berdosa semuanya. Tetapi apabila telah ada seorang atau beberapa orang yang pandai dan memahami ilmu Tajwid, maka bebaslah orang di daerah atau kampong itu dari kewajiban mempelajari ilmu Tajwid.

c. Bacaan-Bacaan Tajwid ( التجويد )

1. Alif Lam ( ا ل ) : a. Alif Lam Qomariyah ( ال قَمَرِيَة )
b. Alif Lam Syamsiyah ( ال شَمْسِيَة )
2. Izhar ( اِظْهَار ) : a. Izhar Halqi ( اظهار حَلْق )
b. Izhar Syfawai ( اظهار شفوي )
c. Izhar Idgham ( اظهار ادغام )
d. Izhar Mutlaq ( اظهار مطلق )

3. Ikhfa ( إخفاء ) : a. Ikhfa Bighunnah ( إخفاء بغنَة )
b. Ikhfa Syafawi ( إخفاء شفوي )
4. Iqlab ( اقلاب )
5. Idgham ( ادغام ): a. Idgham Bighunnah ( ادغام بغنة )
b. Idgham Bilaghunnah ( ادغام بلاغنة )
c. Idgham Mutamatsilain ( ادغام متماثلين )
d. Idgham Mutajanisain ( ادغام متجانسين )
e. Idgham Mutaqaribain ( ادغام متقاربين )
6. Qalqalah ( قلقله ) : a. Qalqalah Shugra ( قلقله صغرى )
b. Qalqalah Kubra ( قلقله كبرى )
7. Mad (مد):
a. Mad Thabi’iy / Mad Asli ( مد طبيعي / مد أصلي )
b. Mad Far’iy ( مد فرعي ) :
a. Mad Wajib Muttashil( مد واجب متصل )
b. Mad Jaiz Munfashil ( مد جائز منفصل )
c. Mad ‘Aridh Lissukun ( مد عارض للسكون )
d. Mad Badal ( مد بدل )
e. Mad ‘Iwadh ( مد عواض )
f. Mad Layyin / Mad Lin ( مد لين )
g. Mad Lazim Mutsaqal Kalimiy ( مد لازم مثقل كلمي )
h. Mad Lazim Mutsaqal Harfiy ( مد لازم مثقل حرفي )
i. Mad Lazim Mukhaffaf Kalimiy (مد لازم مخفف كلمي)
j. Mad Lazim Mukhaffaf Harfiy ( مد لازم مخفف حرفي )
k. Mad Shilah (مد صلة) :
a. Mad Shilah Qashirah (مد صلة قصيرة)
b. Mad Shilah Thawilah ( مد صلة طويلة )
l. Mad Farqiy ( مد فرقي )
m. Mad Tamkin ( مد تمكين )
READ MORE - Ilmu Tajwid & Macam-macamnya >

Kamis, 21 Januari 2010

akan terjadi dengan sendirinya

Saat kita berada di antara air, kita tidak perlu menjadi air jika memang kita bukan air dan kita tak bisa menjadi air. dan kita juga tidak perlu memaksa orang lain untuk menjadi air.

saat kita berada di antara api, kita tidak perlu menjadi api jika memang kita bukan api dan kita tak bisa menjadi api. dan kita juga tidak bisa memaksa orang lain untuk menjadi api.

saat kita berada di antara hamparan gula-gula, kita tidak perlu menjadi manis seperti gula jika memang kita tak semanis gula, dan kita juga tidak perlu memaksa orang lain untuk menjadi semanis gula.

saat kita berada di antara genangan cuka asam, kita tidak perlu menjadi asam seperti cuka jika memang kita tak seasam cuka, dan kita tak perlu memaksa orang lain untuk menjadi seasam cuka.

saat kita berada di antara bunga-bunga, kita tidak perlu menjadi harum seperti bunga jika memang kita tak seharum bunga, dan kita tidak bisa memaksa orang lain untuk menjadi seharum bunga.

Biarlah air menjadi air dan api menjadi api
sampai air bosan dan enggan menjadi air
hingga api jenuh dan lelah menjadi api

Biarkan gula tetap manis dan cuka tetap asam
sampai gula jenuh dan bosan dengan manis
hingga cuka lelah dan enggan dengan asam

Biarkan bunga tetap harum
sampai ia bosan
jenuh
hingga ia lelah
enggan
dengan
harumnya

Biarkan dan biarlah
karena semua akan terjadi
dengan sendirinya
dan atas izin Sang Maha Menghendaki
READ MORE - akan terjadi dengan sendirinya >

Jumat, 15 Januari 2010

Be Your Self

Tidak selamanya hal-hal yang kita inginkan berjalan dengan semestinya.
terkadang kita bisa masuk ke ruang hidup orang lain, tapi orang lain tidak bisa masuk ke ruang hidup kita.
atau orang lain bisa masuk ke ruang hidup kita, tapi kita tidak bisa masuk ke ruang hidup orang lain.
Dalam hal tersebut, tidak ada yang salah dan tidak ada yang perlu disalahkan.
So, biarkan semua berjalan apa adanya dan tetaplah menjadi diri kita sendiri diamanapun kita berada dan apapun penilaian orang lain tentang kita.
READ MORE - Be Your Self >